perkenalkan saya #minZUC cowo paling ganteng di blog ini !! .
SELAMAT DATANG DI BASE WARRIORSJKT48
Jumat, 02 November 2012

AKULAH DIA

‘AKULAH DIA’
Hari ini adalah hari Minggu, rencananya aku berniat pergi ke senayan untuk nonton theater JKT48. Sebelumnya aku pergi ke salah satu mall di Jakarta untuk membeli sebuah gift yang nantinya akan kuberikan
kepada Shania nanti sewaktu di theater. Sesampainya di toko aku membeli Kaos dan topi bergambar spongebob, setelah membayar aku pun langsung pergi ke tempat theater. Aku memberikan gift itu ke official JKT48 untuk diberikan ke Shania dengan inisial RMN. Aku sengaja memakai inisial itu agar Shania tidak tahu kalau yg memberikan gift itu adalah aku, sahabatnya sejak SD.
*
Pagi harinya saat disekolah, aku merasa sangat ngantuk sekali karena kemarin aku tidur larut malam setelah nonton theater. Tiba-tiba aku dikagetkan oleh suara Shania dari belakang, “heyy,, masih ngantuk ya? Kok matanya merah gitu?” “Eh, Shania. Iya nih ngantuk bener. Kemaren malem aku nonton bola sampe jam 2 pagi” jawabku sekenanya agar dia tidak tahu kalau sebenarnya aku nonton theater. “wuihh, emang siapa yg menang kemaren malem?” balas Shania “ha? yang menang? Owh, itu yg menang Real Madrid” jawabku sekenanya lagi “hahaha untung menang, coba kalo kalah pasti rugi tuh mata sampe merah kaya’ gitu” balas Shania sambil tertawa.
*
Setelah jam pembelajaran usai, Bel istirahat pun berbunyi. “eh, Ramdhan mau nemenin aku ke kantin gak?” tanya Shania “apapun yg kamu minta, aku pasti turutin kok” jawabku “Okedeh, ayo ke kantin!” balas Shania sambil menggandeng tanganku ke kantin. “Ramdhan mau beli apa?” tanya Shania “emang, mau nraktir aku?” jawabku “kalo kamu mau sih, ya aku traktir” balasnya “yaudah deh, aku beli Siomay satu mangkuk sama es jeruk ya bu!” Pesanku kepenjual siomay di kantin “Aku juga bu, sama kaya’ dia!” Ucap Shania sambil tangannya menunjuk aku “ishh, kok pesanannya sama sih?” kataku “iya, kita kan sehati” jawabnya sambil tertawa. Aku pun hanya bisa tersenyum dan merasa melayang saat dia berkata seperti itu, sejak SD sampai sekarang hanya sekali itu dia berkata ‘Sehati’ seperti itu.
*
Bel masuk pun berbunyi. Di kelas, aku masih mengingat kata-kata itu sehingga aku tidak konsen menerima pelajaran. Sepulang sekolah, aku pun berjalan pulang berdua dengan Shania. Di jalan dia bercerita tentang ada fans misterius yang memberinya gift sebuah kaos dan topi spongebob. “Eh, tau gak kemaren pas aku perform di theater ada fans inisial RMN yang ngasih kaos sama topi spongebob loh, bagus banget giftnya aku suka banget” katanya. Seketika itu aku langsung bersyukur karena giftku disukai Shania walau Shania tidak tahu kalau yg mengirim gift itu adalah aku. “Lho, kok diem sih?” Tiba-tiba Shania mengagetkan lamunanku “Eh maaf Shan, emang gimana giftnya? jadi pengen liat” balasku “kamu mau liat? Ke rumahku aja kalo mau liat” jawabnya “kerumahmu? Ga jadi liat deh gpp” balasku “kalo ga jadi sih gpp, nanti aku share di G+ kok tenang aja kamu bisa liat nanti” balas Shania “Okesip”. Sesampainya di rumah aku langsung tertidur karena capek. Setelah terbangun, akupun langsung mengecek akun G+ milik Shania, dan benar saja dia sudah mengupload gift yg dia bicarakan tadi. Aku pun merasa gembira saat mengetahui kalau gift yg aku berikan disukainya.

*
Hari demi hari pun aku lalui seperti biasa bersama Shania, sampai suatu ketika aku diberitahu oleh orangtuaku kalau aku dan keluargaku akan pindah keluar negeri selama 5 tahun. Lebih tepatnya akan pindah ke Amerika Serikat. Hatiku sedih sekali mendengar hal itu, karena jika aku pindah aku akan merasa sangat kesepian karena aku akan kehilangan sosok Shania yg telah menemani hatiku sejak SD. Sejak saat itu setiap Shania perform di theater aku pun mengirimkan banyak gift padanya, mulai dari Earphone, foto album, boneka, buku, hingga MP3 player padanya. Tapi aku memberikan gift-gift itu masih menggunakan inisial RMN. Dia bercerita padaku bahwa dia sangat bahagia mempunyai fans seperti RMN itu. Dia pun berkata suatu saat nanti, ingin melihat wajah asli orang yg berinisial RMN itu.
*
Sampai pada hari aku akan berangkat ke Amerika, akupun menitipkan sebuah gift berupa bunga beserta secarik kertas untuk Shania melalui temanku. “Eh Bambang, bisa tolong gua gak?” tanyaku “minta tolong apaan? Tapi ada imbalannya kan?” balasnya “Iya pasti ada imbalannya kok, ini tolong kasih ke Shania ya, jangan bilang Shania kalo gua yg ngasih. Ok?” jawabku sambil memberinya uang 10.000 “Wah tumben 10.000, biasanya cuman 2000 doang. Kalo gitu sip deh, rahasia terjamin!” balasnya sambil mengacungkan jempol kepadaku “Yaudah, berangkat sana entar telat” kataku “Lu kagak sekolah Ram?” tanyanya “Gua udah izin hari ini karena ada acara keluarga” jawabku sekenanya agar dia tidak bersedih melihatku akan pergi ke Amerika “Owh, yaudah deh gua berangkat dulu Ram!” balasnya “Ya, jangan lupa giftnya Shania!” kataku “Oke!” balasnya singkat.
*
Sesampainya di sekolah, Bambang pun langsung memberikan gift dariku kepada Shania. “Nih Shan, dari fans misteriusmu” kata Bambang sembari memberikan bunga beserta secarik kertas yg ada di dalamnya “Oh iya makasih ya, Eh lu liat Ramdhan gak?” jawab Shania “Ramdhan? Gua ga liat tuh” balas Bambang “Owh, yaudah deh sekali lagi makasih ya” kata Shania sambil membuka bungkus bunga itu. Dia pun menemukan secarik kertas dan membacanya..
“Hai Shania, gimana keadaanmu hari ini? Sehat kan? Aku cuma ingin ngasih tahu kalo ini aku RMN yg selalu ngasih gift buat kamu di theater. Aku senang kamu suka semua gift yang aku kasih kekamu. Rencananya aku nanti mau nonton kamu lagi di theater, tapi hari ini juga aku akan pindah ke Amerika. Oh iya, katanya kamu ingin tau siapa sebenernya aku itu, iya kan? Perlu kamu tahu aku ini Ramdhan, temanmu sejak SD. Aku sengaja memakai nama inisial itu untuk menyamarkan identitasku supaya kamu tidak tahu bahwa sebenarnya aku ngefans padamu. Tetapi inilah kenyataan, saat cintaku menggebu-gebu kepadamu, aku malah akan pindah ke Amerika. Huft.. yasudah deh, aku akhiri dulu surat ini. Oh iya kalo kamu mau pamitan langsung sama aku, sekarang langsung aja ke bandara Soekarno-Hatta aku berangkat jam 07.30, kalo enggak sih gpp kan pendidikan lebih penting dari pada harus bertemu aku, iya kan? Yasudah sampai ketemu 5 tahun lagi, bye ..”
SAHABATMU
RAMDHAN.

*
Tanpa berpikir panjang, Sambil menitihkan air mata Shania pun langsung keluar sekolah dan menyetop taksi, pergi menuju bandara Soetta. Di bandara aku tengah menanti pesawat, saat pesawat yg dinanti telah tiba aku dan keluargaku siap-siap untuk memasuki pesawat. Aku pun berdiri dan menengok kiri, kanan, dan belakang “Mungkin masih sekolah..” ucapku dalam hati berharap Shania akan melepas kepergianku di bandara. Tiba-tiba saat aku akan memasuki pemeriksaan tiket, aku mendengar suara sangat kencang memanggilku dari belakang “Ramdhan.!!!!!!!” Ucap gadis itu sambil terisak. Saat kutoleh ternyata itu Shania, tanpa berpikir panjang aku pun langsung menghampirinya dan memeluknya erat-erat seakan tak ingin meninggalkannya “Sekarang aku tahu, kamu kan yg berinisial RMN? Aku sayang kamu Ramdhan, pliss jangan tinggalin aku, cuman kamu yg bisa mengisi hatiku!” ucapnya sambil menangis dipelukanku “Aku juga sayang kamu Shan, tapi keadaan lah yg membuat kita berpisah” jawabku “Tapi kamu janji kan, akan pulang 5 tahun lagi?” Kata Shania “Iya kok Shan, aku janji aku akan balik 5 tahun lagi. Tapi kamu jangan nakal ya disini?” Balasku sambil ikut menangis “Iya kok, mulai sekarang kita manggilnya sayang aja yah?” Tanyanya sambil menangis “Iya sayang, aku pergi dulu ya. Aku akan balik 5 tahun lagi untukmu” Jawabku sambil sedikit terisak. Sebelum aku pergi, aku pun mengecup kedua pipinya sebagai tanda kenang-kenangan. Setelah itu pun, dia mulai sedikit tersenyum dan melambaikan tangannya padaku untuk melepasku ke Amerika

BY @ramdhanABI.
#minRA