perkenalkan saya #minZUC cowo paling ganteng di blog ini !! .
SELAMAT DATANG DI BASE WARRIORSJKT48
Sabtu, 20 Oktober 2012

Sepenggal Cerita dari The Warriors 48 Chapter 1




            Malam itu merupakan malam paling tersial bagi kami, “Band kalian tidak terima” 

merasa tidak terima dengan semua ini, aku melihat Ade lansung membuang gitarnya kearah penonton, Ao memukul keras drumnya dan beranjak meninggalkan panggung ini. Yah benar kami sedang mengikuti audisi RockFest 2012 untuk mencari bakat band-band baru dijalur indie. Lekas aku beranjak meninggalkan panggung dengan perasaan kesal, mengikuti kedua pemuda itu berjalan keluar. Sepanjang jalan, orang-orang yang menonton sedari tadi hanya bisa berkata agar kami sabar dan menerima jawaban para juri. Kamipun pergi meninggalkan lokasi festival yang begitu ramai dihadiri oleh seluruh masyarakat yogya ini.

            Kring…Kring…Kring, bunyi weker lagi, bunyi weker lagi, bikin ganggu orang tidur saja, lekas aku meraihnya dan mematikannya. “Allahu Akbar Allahu Akbar” astafirullah adzan subuh, aku lansung melompat dari ranjang dan menarik sarung kedua orang ini. “Ada apa bro, Ada apa, ada maling, maling, maling” teriak Ao kayak orang gila, dia lansung meraih pemukul bisbol disampingnya dan hampir menghajarku. “Waduh somplak” yang kena malah Ade, dia pingsan. “Bukan maling kampret, ini udah adzan subuh” ujarku mengangkat ade keranjangnya. “Kamu sih bikin kaget orang ajah, pake tarik sarung segala” ujar Ao berjalan ke WC. “Mau kemana loh” tanya aku kedia “Tunggu, aku juga belum air wudhu”. … “Kagak ane mau ambil ember, buat nyiram si ade, paling dia pura-pura pingsan” terdengar sayup sayup suara Ao menumpahkan air kedalam ember. “Sinting banget tuh anak, oke sekalian bawa satu baskom ajah”. 

Yah beginilah kehidupan pemuda perantauan, tinggal disebuah rumah tua (entah siapa pemiliknya, bikin ngeri) mumpung gratis dan tidak memungut biaya (listrik lancar, air lancar, jaringan internet lancar, wuih sedapnya). Kami berasal dari tiga negeri yang berbeda (Indonesia maksudnya….!!!) aku pemuda sok tahu dari Makassar, Ade si pemuda dingin dari mamuju dan Ao si pemuda panas dari Temanggung. Kami datang kemari hanya untuk mengikuti audisi band indie namun gagal total semalam. Perkenalkan kami The Warriors 48.

Awal perkenalan kami bermula saat kami sering berkomunikasi lewat chatting didunia maya entah itu difacebook, blog ataupun twitter. Dan kemarin lusa kami bertemu, namun dengan wajah layaknya orang bodoh yang baru saja balik dari bulan. Bukannya pelukan atau cipika-cipiki yang aku dapatkan, yang ada malah BOGEM MENTAH melayang diperut.

            Jam 07:00 huhuh leganya, angin sepoi-sepoi berhembus meneparku. Aku merasakan kedamaian dikota ini, Yogya “rasanya aku gak mau pulang dari kota ini, tapi apa boleh buat” karena kami sudah gagal semalam, terpaksa kami harus meninggalkan Yogya.

“Serius mau pulang Wan” ujar Ao membereskan barang-barang bawaan.
            “Iyah bro, tapi masih ada 3 hari libur nih” aku hanya terduduk diam didepan teras.
            “Gimana kalau kita liburan saja, kemana gituh” Ade muncul tiba-tiba dihadapanku.
            “Sudah baikan lukamu de ?” dengan manis Ao berkata demikian.
            “Yah udah mendingan, untung pemukulnya bukan dari baja, bisa-bisa gue mungkin udah gak bicara sama loh berdua sekarang ini” maksud Ade mungkin dia sudah mati, hahaha.
            “Okelah bagusnya kita liburan kemana nih bro”
            “Surabaya !” ngeles !
            “Wadeh males banget kesana, disana banyak buaya sama hiunya” kami lansung tertawa mendengar celetukan Ao.
            “Bandung !” ngeles lagi !
            “Ehem kota kembang, tapi kebanyakan kembangnya bunga bangkai” gila darimana ade dapat-dapat macam kayak gini, hahaha.
            “Jakarta !!!” ngeles ehem lagi !

            “Macet dimana-mana, gedung-gedung tinggi, penuh polusi, masyarakat ambur-radur, cuaca yang gak karuan, seperti baskom yang penuh dengan beton, masalah sosial semuanya bercampur aduk menjadi satu” entah siapa yang berkata kayak gini, cari ajah sendiri.

            “Baiklah tujuan kita liburan adalah” ujarku jreng jreng jreng “Ke…” aku membuat kedua orang ini penasaran “Ke…” masih saja mereka menatapku melotot “Ke…” mereka paling malas kalau saya buat mereka penasaran. “Ayolah Wan, sampai kapan kami menunggu” ujar Ade yang sejak kapan ada kopi sudah diserumputnya. “Mungkin pas lebaran monyet” jawab Ao sambil melotot kearahku. “Ke…..Ke…..Kemana yah !!!” gubrak mereka jatuh dari kursi. “Oke aku telah memutuskan bahwa, kita akan berlibur ke…..kota…..jreng….jreng…..JA……” mereka penasaran “KAR….TA, oke kita akan keJakarta” hahaha lansung tuh kopinya Ade melibas muka Ao yang ganteng. “Panas…Panas, mana aer, mana aer” teriak-teriak Ao mencari air. “Tuh pembalasan dari gue gara-gara kejadian tadi subuh, hahaha” ujar Ade merasa puas.

NOW LOADING

            Ke Jakarta mau ngapain blo, liburan gak cucok disana ? tuh kota parah dan kejam noh ! “Aku mau traktir kalian berdua nonton nih” ujarku dihadapan mereka. “Gue tahu, mau ngajak nonton teater JKT48 kan haha, ane pengen banget ketemu sama Shania tersayang” Ade lansung girang bukan main. … “Bukan itu masbro, gue mau ngajak kalian nonton konser terakhirnya Purgatory” ane lansung menunjukkan lambang Mogerz dihadapan mereka. “Gila serius ente, ane pengen banget kesana” ujar Ao menarik-narik kerah bajuku. “Iyalah serius lah, Mogerz”. …”Yah malah bahas Mogerz lagi, apaan sih tuh Mogerz gak mengerti gue” Ade yang tidak begitu paham dengan Mogerz jadi suntuk. “Iyah nanti aku ajak sekalian nonton teater JKT48 juga” Ade lansung semangat. “Thanks Rezqwan” nih anak kebiasaan banget panggil aku Rezqwan, padahal namaku kan Wawan. “Iyah sama-sama blo”.

Yang satu penggemar Mogerz, Yang satu penggemar JKT48 dan Yang satunya Gila.
Stasiun Lempuyangan (jalur ekonomi, hehehe maklum duit cukup standar), kami telah duduk menunggu kereta api yang akan kami tumpangi menuju ke Jakarta. Sebelumnya kami telah membeli tiket, dan menunggunya gila hampir 2 jam. Sekarang telah menunjukkan pukul 8, prediksi mungkin kami sampai ditujuan, sore atau maghrib.

Yang kuinginkan senyum manis diwajahmu
Yang kubutuhkan kehadiranmu disampingku
Biarkanlah….!!!

Tiba-tiba Ao nepuk bahuku, aku lekas berhenti menyanyi gak karuan “gara-gara tuh lagu kita gak diterima audisi kemarin, nyesek banget rasanya” aku lansung terdiam menghentikan nyanyianku ini. “Andai saja kita beraliran metal, pasti kita sudah diterima, tapi masalahnya.”

“Masalahnya apa bro, karena cuman gue gak suka metal gituh” tebas Ade dihadapan Ao “Sudahlah yang namanya metal itu gak bakal laku-laku dipasaran” tiba-tiba Ade mengundang kemarahan Ao. Dia lekas berdiri dan hampir ingin menghajar Ade.

“Heh ente disitu jaga omongan ente yeh malah ngehina metal lagi” Ao emosi banget, baru kali ini aku melihat dia marah banget “Apaan tuh pop ajah yang sekarang ngetrend lihat tuh di TV yang marak cuman, b*yb*nd, al*yers, apalah, bikin muak ane ngelihatnya”.

“Sudahlah kalian jangan ribut, katanya sahabatan” ujarku menenangkan Ao dan diapun kembali duduk. “Kita harus menghargai semua genre, katanya pemusik, kok malah berantem” keduanya terdiam “Ayo minta maaf, kalian ini kayak anak kecil saja” merekapun bersalaman “Yah gituh dong” walaupun tidak saling bertatap muka. “Jangan sampai karena kalian berdua bertengkar kita ketinggalan kereta” apa yang aku katakan, percuma. Kami beneran ketinggalan kereta.  Kami terus berteriak-teriak kearah kereta kami yang sudah melaju pergi meninggalkan kami “SH*T, inilah jadinya kalau kalian ribut, F*CK…!!!” rasanya aku ingin terjun kejurang.

NOW LOADING

Jam 10 akhirnya dapat tiket lagi, emang edan nih, hari sial melulu yang ada. Ao kemana lagi tuh anak, eh ternyata ke WC.  Ade lagi kemana tuh anak, tiba-tiba ngilang, halah pasti pergi cari cemilan. “Yah malah ditinggal sendiri, awas saja kalau mereka gak kembali, gue tinggalin ajah mereka, hahaha” ujarku sambil senyum licik. Saat akan kembali kekursi panjang tempat kami menunggu sebelumnya, tiba-tiba sreeeet aku bersenggolan dengan seseorang.

“Maaf…Maaf” ujarku tiba-tiba kaget, mudah-mudahan dia bukan mahluk menyeramkan yang sering mangkal distasiun (banci kaleng, preman stasiun, pocong kereta, dsb).

“Iyah gak apa-apa, lain kali hati-hati yah” waduh ternyata cewek suaranya manis banget, tiba-tiba jantungku berdetak cepat dan kadang mogok “Aku yang salah, tadi jalan terburu-buru” pas dia menampakkan wajahnya dibalik rambutnya yang jatuh kebahunya yang semampai.

Subhanallah….cantik banget “Kamu gak apa-apakan” kira-kira umurnya masih 15 tahun. Barang-barang bawaannya terjatuh, aku membantu memungutinya. “Kakak yang salah kok tadi waktu jalan gak konsen” yah emang gak konsen sih, saat melihat wajah cewek ini, gila manis banget masbro, sumpah pengen banget aku jedotin nih kepala didepan kereta.
Penampilannya cewek ini klasik banget alias retro tapi ada sentuhan modernnya dikit. Mulai kupluk
nya (maklum saat ini hawa di yogya dingin banget, habis turun hujan), sweaternya dan trainingnya semuanya berwarna pirus (dalam bahasa inggris, turquoise : campuran antara warna hijau dan biru) membuat aku yang melihat gadis ini rasanya mau jungkir balik.

“Kak kok melamun, halo kakak” dia melambikan tangannya didepan wajahku yang terus terpaku melihatnya. Aku lansung tersadar.
“Maaf dek tadi tiba-tiba leher kakak jadi tegang” ehem ngeles lagi deh hahaha.
“Emang mau kemana kak, kayaknya bukan orang yogya, bener kan”
“Iyah aku dari Makassar dek, emang kenapa yah dek”
“Oh dari Makassar yah pantas saja…!!!” tiba-tiba dia menutup mulutnya.
“Pantas saja kenapa dek !” kayaknya cewek manis ini menutupi sesuatu.
“Tidak kak, lupakan saja, oke kalau begitu aku duluan yah kak, bye”.
“Bye dek, hati-hati dijalan” saya tahu cewek manis itu, pasti mau bilang (yah sudahlah jangan diceritain yeh hehehe). Tiba-tiba aku melupakan sesuatu “Somplak aku belum kenalan sama dia !, kampret sial” aku lansung menendang tiang besi dipojok “Wadoh arrrghhh”.

Tak lama kemudian aku, Ao dan Ade sudah berada didalam kereta. Dalam perjalanan ini kakiku masih saja sakit gara-gara ulah bodoh yang aku lakukan tadi. “Kalau benar-benar cewek itu pengen ketemu sama aku lagi, pasti takdir akan mempertemukan kita” ujarku ngomong sendiri, kedua teman ane memperhatikanku.

“Ngapain loh bicara sendiri, udah gila yah” Ade lansung melempariku tissur yang sudah digulung-gulungnya daritadi.

“Tukang ngayal nih orang, emang ketemu siapa tadi, bengong meluluh” Ao memberiku sebatang coklat yang sudah dikunyanyah setengah.

“Gak ketemu sama siapa-siapa” sambil memandang pemandangan alam diluar sana “Kalau saja kereta api ini bisa berhenti, aku ingin banget jalan kesana”. Eh tanpa sadar rupanya kedua orang ini malah ketiduran “Yah elah tidur nih kuda” yah sekali-sekali aku biarkan mereka istirahat, perjalanan masih jauh banget. “Suntuk banget kalau cuman duduk-duduk saja” Tanpa kusadari, sepertinya ada sesuatu yang telah hilang dikantong celanaku. Aku meraba-rabanya dan, mampus “Dompetku” waduh dompetku hilang. Seingatku aku masih memegang dompet hitam yang merupakan kenangan-kenangan ibu dari singapura itu waktu membeli tiket kereta. “Waduh gimana ini, duit, ktp, sim, stnk, atm, askes, apalah semuanya kan semuanya ada disitu” mampus benar aku. Yah rasannya aku ingin melompat keluar dari kereta ini, kesialan demi kesialan terus menimpahku hari ini, kemarin dan mungkin juga besok. “Wawan, istigfar Wan”.

TO BE CONTINUED
by Rezqwan
twitter : @rezqwan
#minRA