saat
meneteskan air mata bukan berarti menangis karena cinta tapi air mata itu
menetes ketika kau mulai melangkahkan kaki untuk pergi meninggalkan kami
walaupun tidak untuk selamanya. Dan waktupun terus berjalan, meski
perlahan tapi pasti melenyapkan sebuah kisah yang benar benar terjadi, walaupun
kami tak pernah menginginkan ini terjadi. kamu telah menciptakan hari yang
indah untuk kami. Kenanglah kami, ingatlah kami dalam langkahmu yang ceria. Jangan
pernah melupakan bahwa kita pernah bercanda, tertawa bersama mengukir kisah
yang indah. Tetesan airmatapun turun mengalir ketika teringat dan melihat tulisan
lelucon garing terakhir kamu ini “Kalo tiba-tiba dikolong ada aku gimana ya?
Bukannya pada takut malah ngajak ngobrol nihh”, kami kangen dengan lelucon garingmu
dan sapaanmu. tak mungkin ada yang bisa menggantikan sosok seperti mu kalaupun
ada aku takan peduli, karena kamulah yang pertama menjadi inspirasi kami.
Bagi kami, kamu adalah keindahan
disetiap mimpi dan sekarang kamu terhanyut dalam keputusan yang kelak harus
terjadi. Kamu telah pergi dengan langkah barumu dan akan bertemu lagi entah
kapan “simpan pengalaman yang sudah kita lalui bersama-sama dan ceritakan kembali
ketika kita bertemu lagi”, tetapi kami yakin suatu saat nanti masa itu akan datang,
dimana kamu akan menghadirkan dirimu kembali dihadapan kami. Sekarang Saat nya
kau harus langkahkan kakimu Menuju massa
yang ada didepanmu. Jangan goyah, Hapus keraguan dan kuatkan tekadmu. Kami dsini
akan tetap selalu mendukungmu, mendoakanmu yang terbaik.
0 komentar:
Posting Komentar